Mengaji al-Hikam langsung dari sumber segala al-Hikam
Salah satu daya tarik Al-Qur’an dari sisi bahasa adalah ia tak sedikit menggunakan perumpamaan-perumpamaan (amtsal) dan hikmah-hikmah (hikam) untuk menjelaskan suatu nilai atau ajaran.
Al-Qur’an menyatakan bahwa pahala suatu amal akan hilang jika dilakukan dengan riya. Al-Qur’an menjelaskan hal itu ibarat batu licin yang ada tanah di atasnya. Batu tersebut terguyur hujan, lalu hilanglah tanah itu (Al-Baqarah: 264). Artinya, betapa cepat hilang nilai suatu kebaikan sebab riya. Di ayat lain, Al-Qur’an menjelaskan bahwa amal yang dilakukan secara ikhlas, mengharap ridha Allah, ibarat kebun di dataran tinggi yang terguyur hujan. Hujan itu menyebabkan pepohonan di kebun tersebut berbuah banyak (Al-Baqarah: 265). Pahala atau kebaikan suatu amal akan tumbuh dan berlipat ganda jika dilakukan secara tulus.
Sebagaimana Allah dalam Al-Qur’an, Rasulullah tak sedikit menggunakan hikmah-hikmah dan perumpamaan-perumpamaan dalam menyampaikan ajaran-ajaran.
Buku ini memaparkan hadis-hadis sahih berisi untaian hikmah dan perumpamaan yang Rasulullah sabdakan tentang berbagai hal– nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai sosial. Melalui karya berharga ini, Anda akan melihat kepandaian Rasulullah dalam berbahasa, kelihaian beliau dalam menggunakan pilihan-pilihan kata, sehingga ajaran yang beliau sampaikan lebih mengena.
Jika Anda telah mengenal dan membaca berbagai kitab al-Hikam kini saatnya Anda mengaji al-hikam langsung dari sumber sahih segala al-hikam yang ada: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.