“Barangsiapa menghafal Al-Qur’an maka seakan-akan disiapkan kenabian di antara kedua pudaknya, hanya saja tidak diturunkan wahyu kepadanya.” (HR. Al-Hakim)
Jauh sebelum mendapat liputan stasiun TV dan media massa, fenomena tahfizh Al-Qur’an sebenarnya telah berjalan di pondok-pondok pesantren tradisional, masjid, musholla dan surau di tanah air. Ribuan hafizh dan hafizhah telah muncul setiap tahunnya. Hanya saja nama, kehebatan, dan peranan besar mereka tidak terlalu mendapat perhatian mayoritas kaum muslimin tanah air. Barulah setelah mendapat sorotan dari stasiun TV dan media mainstream, fenomena Tahfizhul Qur’an menjadi primadona yang mendapat tempat istimewa di hati umat Islam.
Tahfizh Al-Qur’an sendiri di dunia Islam bukan hal yang asing. Di banyak negara berpenduduk mayoritas muslim, tahfizh Al-Qur’an bahkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan beragama mereka. Sebanyak 12.3 juta atau sekitar 18.5 persen dari total 67 juta jiwa penduduk Mesir adalah hafizh Al-Qur’an. Sebanyak 7 juta jiwa penduduk Pakistan adalah hafizh Al-Qur’an. Sebanyak 1 juta jiwa atau sekitar 20 persen dari penduduk Libya adalah hafizh Al-Qur’an. Mayoritas anak-anak Mauritania, sebuah negara di Afrika barat yang berada di pesisir Samusera Atlantik, adalah hafizh Al-Qur’an.
Umat Islam di negara-negara yang hidup puluhan tahun di bawah rezim komunis sekalipun, Bosnia dan Checnya misalnya, tiap tahun melahirkan puluhan hafizh dan hafizhah. Bahkan para hafizh-hafizhah Bosnia yidak sekedar hafal 30 juz Al-Qur’an, namun juga mneguasai qira’ah ‘asyrah’! Umat muslim Turki yang puluhan tahun hiduo dalam penindasan rezim sekuler mampu mencetak 5000 hafizh-hafizhah, setiap tahun. Sementara umat muslim di jalur Gaza yang terkepung dan selalu diinvasi oleh penjajah Israel, setiap tahun rata-rata meluluskan 10.000 hafizh-hafizhah baru.
Prestasi luar biasa negeri-negeri muslim tersebut tidak bisa dilepaskan dari banyaknya pondok pesantren tahfizh Al-Qur’an, madrasah tahfizh Al-Qur’an dan halaqah tahfizh Al-Qur’an di tengah penduduknya. Di Pakistan terdapat 12 ribu madrasah tahfizh Al-Qur’an, di Arab Saudi 1500 madrasah, dan di Turki 37 ribu madrasah. Di Mauritania, Tunisia, Maroko. Libya, Sudan, Yaman, dan Indonesia jumlahnya mencapai ratusan hingga ribuan.
Buku ini merekam semarak kegiatan tahfizh Al-Qur’an di 32 negara di empat benua di dunia. Buku ini juga mengungkap secara jelas beragam metode tahfizh dengan keunikan dan kelebihannya, suka dan duka selama proses tahfizh hingga menjadi seorang hafizh, hingga biografi qori’-qori’ pelopor dunia Islam. Lebih istimewa, buku ini seakan mengajak Anda untuk berkeliling dunia, menyusuri negeri-negeri para penghafal Qur’an. Selamat berpetualang!
Penerbit : Al-Wafi
Pengarang : Abu Ammar & Abu Fatiah Al-Adnani
Harga : Rp. 143.000,-