“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (Adz-Dzariyat (51): 56)

Kita dicipta untuk sujud dan beribadah kepada-Nya. Sayang, tidak sedikit di antara kita yang lalai akan kewajiban ini. Kita terbius gemerlap dunia, diombang-ambingkan gelombang ketamakan. Semakin hari, kian jauh kita dari jalan-Nya. Padahal, semakin senja usia kita, semakin dekat pula saat pertemuan dengan-Nya.

Kalaulah kita sejenak ingat kepada Allah, itu pun digelayuti rasa enggan dan sungkan tak terkira. Ibadah yang kita lakukan sekadar memenuhi kewajiban Sang Pencipta. Beribadah terasa ditindih beban nan berat.

Bagaimana cara terlepas dari beban psikologis seperti itu? Amru Khalid menggoreskan pengalaman imaninya sebagai seorang da’i kondang dengan ungkapan yang segar dan menyentuh, sederhana tapi menumbuhkan gairah keimanan. Ia membeberkan tips-tips menggapai kenikmatan beribadah. Kenikmatan yang pernah diraih para nabi Allah, para sahabat, dan orang-orang saleh sebelum kita. Mengikuti halaman per halaman buku ini kita seakan menikmati keindahan berada dekat dengan Allah Yang Maha Pemurah.