Ira biasa menampung turis bule di rumahnya. Tunggu dulu, para turis itu bukannya terdampar di Indonesia lalu ditampung sambil menunggu dideportasi, lho. Ira dan teman-teman bule-nya adalah anggota sebuah komunitas pelancong (couchsulfing) dari seluruh penjuru dunia. Setiap anggota bersepakat untuk saling memberikan tumpangan jika anggota lain mangunjungi negaranya. Tapi Ira tidak mau menerima pelancong lelaki kecuali datang bersama pasangannya.

Setiap teman pelancong asing yang menginap di rumah Ira selalu membuat gegap gempita kampungnya. Warga di sekitar rumah sangat antusias bertemu dengan bule. Ira memang tinggal di wilayah perkampungan padat di Jakarta. Tapi justru wajah Jakarta apa adanya itu banyak disukai teman-teman pelancong asingnya.

Kamar tamu rumah Ira menerima orang-orang asing dari Plandis, Spanyol, Jerman, Prancis, Taiwan, Argentina, Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Slovenia, Peru, dan masih banyak lagi. Interaksi antara orang asing dan warga lokal, baik di dalam rumah ataupun di luar, digambarkan dengan cukup detail dalam buku ini. Ira seperti mendatangkan dunia ke dalam rumahnya.

Bagaimana serunya menampung turis bule di rumah sendiri? Ikuti ceritanya, ya!